Domain
Sistem Informasi Kesehatan
Secara umum
domain sistem informasi kesehatan dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan
pada karakteristik intergrasi sistem informasi (Raghupathi dan Tan, 2002).
Informasi kesehatan dapat dibagi menjadi lima domain yang berbeda, yaitu:
·
Penentu Kesehatan, yang meliputi
faktor risiko, perilaku, keturunan, lingkungan, sosial ekonomi dan demografi.
·
Input sistem kesehatan, yang
meliputi kebijakan, pembiayaan, sumber daya, dan organisasi.
·
Output sistem kesehatan, meliputi
informasi, kemampuan pelayanan dan kualitas.
·
Hasil sistem kesehatan, meliputi
pemanfaatan pelayanan.
·
Status kesehatan meliputi angka
kematian,kesakitan atau ketidakmampuan, dan kesejahteraan.
Salah satu kelompok domain sistem informasi yang mempunyai derajat intergritasi
internali yang tinggi antara lain
A. Sistem Informasi Manajemen Dokumen
Manajemen dokumen merupakan suatu sarana untuk menyampaikan pernyataan atau
informasi secara tertulis dari pihak satu kepada pihak lainnya. Adapun
manfaatnya adalah: sebagai bahan pengambilan keputusan, sebagai memori suatu
organisasi, sebagai referensi sejarah suatu organisasi, mengurangi resiko
teknis dan biaya, meningkatkan efisiensi dan proses kinerja organisasi, serta
meningkatkan proses pengendalian yang lebih baik.
Sistem informasi manajemen dokumen yang akan dibahas adalah sistem
informasi manajemen dokumen elektronik, yaitu suatu sistem aplikasi pengelolaan
dokumen hardcopy (dalam bentuk laporan paper based) yang sudah
diubah ke dalam format digital ataupun softcopy berupa file tipe doc,
ppt, xls, 3gp, avi, mkv, dll, kemudian diupload ke dalam software tertentu.
Dokumen yang sudah diupload tersebut kemudian dapat diakses, dicari,
ditampilkan, maupun didistribusikan oleh pengguna dokumen melalui sistem ini.
Dengan
penerapan sistem menajemen dokumen elektronik ini diharapkan dapat:
1.
Terciptanya pengelolaan dokumen yang lebih baik
- Adanya penyimpanan salinan fisik file dokumen ke
dalam media elektronik
- Menjaga keamanan dari informasi yang terkandung
dalam dokumen dari bahaya yang tidak diinginkan, seperti: kebakaran,
banjir, kehilangan dokumen, dll.
- Sebagai sarana untuk mempercepat proses pencarian
dokumen yang dilakukan secra elektronik
- Mempercepat penemuan fisik dokumen dengan
menentukan/memasukkan informasi lokasi penyimpanan dokumen (dapat
dikembangkan dengan menggunakan barcode)
- Dokumen fisik akan terjaga kelestariannya karena
penggunaannya semakin jarang digunakan
- Sistem selanjutnya dapat dikembangkan dengan
pemanfatan dan pengelolaan dokumen dengan akses melalui internet
Karakteristik
sistem manajemen dokumen elektronik adalah sebagai berikut:
- Capture.
Capture merupakan hal penting bagi catatan dan dokumen
elektronik untuk pengarsipan, retrieval dan disrtibusi sebagai solusi
dokumen menajemen. Dokumen imaging dan platform management menyediakan
dasar scanning, batch proses dan import dokumen elektronik. Kemajuan yang
utama dalam teknologi scan emmbuat dokumen dikonversi secara cepat, murah
dan gampang. Proses scan yang baik akan meletakkan kertas menjadi file
komputer dengan mudah.
- Storage. Sistem penyimpanan dokumen
yang dapat dilakukan dalam jangka waktu panjang dan relatif aman serta
penyimpanan dokumen yang mengakomodasi perubahan dokumen, volume yang
bertambah dan mempercepat teknologi.
- Index. Sistem index yang menciptakan
suatu sistem pengarsipan secara terorganisisr yang dapat ditampilkan
kembali secara efisien dan mudah. Suatu sistem index yang baik akan
membuat prosedur yang berjalan dan lebih efektif.
- Retrieval. Sistem perolehan kembali
menggunakan informasi dokumen yang mencakup teks, index dan gambar ke
dalam sistem. Suatu sistem perolehan kembali yang baik akan membuat
pencarian dokumen dengan sepat dan mudah.
- Access. Suatu sistem akses yang baik
akan membuat hak akses secara personal apakah berada di kantor atau dapat
melalui internet secara flesibilitas untuk mengendalikan akses sistem.
- Proses. Kerja
sistem manajemen dokumen elektronik ini nanti ya dilakukan sendiri oleh
pihak yang terkait.
Beberapa
keuntungan dari sistem manajemen dokumen elektronik adalah sebagai berikut:
- Mempunyai
tingkat kecepatan pencarian dokumen yang tinggi.
- Tingkat ketepatan yang tinggi, karena menggunakan
sistem indeks, pencatatan tempat penyimpanan secara fisik dan mempunyai
dokumen bayangan dalam bentuk CD-ROM.
- Mendukung pengelolaan dokumen. Dokumen elektronik
dapat juga mengelola dokumen dalam bentuk audio, video, maupun berbagai
jenis gambar seperti photo, poster, peta, dll.
- Tingkat
keamanan yang tinggi. Sistem ini terproteksi dengan adanya password, dan
mempunyai salinan data (backup) yang disimpan dalam lokasi atau media
berbeda.
Selain
keuntungan di atas, sistem ini juga dapat membantu agar penyimpanan dokumen
disimpan dalam media CD-R, DVD, serta media lainnya. Sangat baik untuk mengatur
dokumen dalam jumlah besar dan dapat memudahkan untuk malakukan indeks,
penyimpanan, pencarian, penampilan di layar, mencetak dan mengirimkan melalui
email.
B. Sistem
Informasi Rekam Medis Elektronik
Rekam medik adalah himpunan seluruh data yang diperoleh serta diciptakan
sepanjang kontak pasien dengan sistem pelayanan kesehatan. Rekam medik
kesehatan elektronik adalah kegiatan komputerisasi isi rekam kesehatan dan
proses elektronisasi yang berhubungan dengannya. Elektronisasi ini menghasilkan
sistem yang secara khusus dirancang untuk mendukung pengguna dengan berbagai
kemudahan fasilitas bagi kelengkapan dan keakuratan data, memberi tanda
waspada, sebagai peringatan, tanda sistem pendukung keputusan klinik dan
menghubungkan data dengan pengetahuan medis serta alat bantu lainnya.
Menurut Shortliffe (2001), rekam medik elektronik (rekam medik
berbasis-komputer) adalah gudang penyimpanan informasi secara elektronik
mengenai status kesehatan dan layanan kesehatan yang diperoleh pasien sepanjang
hidupnya, tersimpan sedemikian rupa, hingga dapat melayani berbagai pengguna
rekam medis yang sah.
Karakteristik rekam medis elektronik, yaitu:
1.
Akses simultan dari berbagai tempat
2.
Tampilan data dapat dilihat dari berbagai pendekatan
3.
Data entry lebih terstruktur
4.
System pendukung keputusan
5.
Mempermudah analisis data
6.
Mendukung pertukaran data secara elektronik dan
pemanfaatan data secara bersama-sama (data sharing)
7.
Dapat bersifat multimedia
Manfaat
teknologi informasi dalam rekam kesehatan elektronik yang paling tinggi adalah
mengurangi medical error dan meningkatkan keamanan pasien (patient
safety). Salah satu peranan kecil teknologi informasi dalam tindakan
pencegahan medical error, yakni dengan melakukan pengaturan rekam medis
pada suatu sistem aplikasi manajemen rekam medis. Dengan adanya sistem aplikasi
manajemen rekam medis, maka medical error dalam pengambilan keputusan
oleh tenaga kesehatan dapat dikurangi karena setiap pengambilan keputusan akan
berdasarkan rekam medis pasien yang telah ada.
Menurut
Thede (2008) penerapan rekam medik elektronik mempunyai beberapa kelebihan,
diantaranya:
- Dapat meminimalkan human eror, karena rekam
medik elektronik dapat menghasilkan peringatan dan kewaspadaan klinik
- Dapat berhubungan dengan sumber pengetahuan untuk
penunjang keputusan layanan kesehatan
- Rekam medik elektronik dapat melakukan
pengambilan data sinyal biologis secara otomatis
- Dengan rekam medik elektronik dapat memasukkan
data pasien dan memperoleh saran untuk penanganan pasien
- Dengan rekam medik elektronik data rutin dapat
langsung diperoleh (dalam bentuk siap olah) dari basis data rekam
medik. Sedangkan data non rutin dapat dikumpulkan pada waktu pemeriksaan
pasien dan dimasukkan dalam rekam medik.
Sedangkan menurut Sabarguna (2005)
kelebihan rekam medik elektronik diantaranya:
- Ketepatan waktu dalam pengambilan keputusan
medik, sehingga mutu pelayanan atau asuhan akan semakin baik
- Kemudahan penyajian data sehingga penyampaian
informasi akan lebih efektif
- Pembentukan database yang memungkinkan
penelitian, simulasi dan pendidikan tenaga medik maupun paramedik,
berdasarkan data yang nyata
- Efisiensi pemanfaatan sumber daya dan biaya
dengan sistem penyediaan bahan (inventory) yang dapat menekan biaya
penyimpanan, pemesanan barang maupun biaya stockout, manajemen utilisasi
menyangkut tindakan atau prosedur yang tidak perlu, dan lain-lain.
Adapun
menurut Thede (2008), kekurangan dari penerapan rekam medik elektronik adalah:
- Membutuhkan investasi awal yang lebih besar
daripada rekam medik kertas untuk pengadaan perangkat keras, lunak,
dan biaya penunjang
- Waktu yang harus disediakan oleh key person dan
perawat dalam mempelajari sistem dan merancang ulang alur kerja memerlukan
waktu yang lama
- Konversi Rekam medik kertas ke rekam medik
elektronik memerlukan waktu, sumber daya, tekad dan kepemimpinan
- Resiko kegagalan pada sistem computer
- Problem dalam pemasukan data oleh petugas
kesehatan
C.
Sistem Informasi Geografis (SIG)
Sistem Informasi Geografis yang
terdiri dari perangkat lunak, perangkat keras, maupun aplikasi-aplikasinya,
telah dikenal secara luas sebagai alat bantu (proses) pengambilan keputusan.
Sebagian besar institusi pemerintah, swasta, akademis maupun non akademis juga
individu yang memerlukan informasi yang berbasiskan data spasial telah mengenal
dan menggunakan sistem ini.
Sistem Informasi Georafis atau Georaphic
Information Sistem (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis
komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki
informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini mengcapture,
mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data
yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi. Teknologi SIG
mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan
analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang
dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem
Informasi lainya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan untuk
menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang terjadi.
Definisi SIG sangatlah beragam,
karena memang defenisi SIG selalu berkembang, bertambah dan sangat bervariasi,
dibawah ini adalah beberapa definisi SIG.
1.
Menurut Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat
mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan
deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang
ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi
yang diperlukan yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan
struktur organisasi Gistut (1994)
- Burrough
(1986), mendefinisikan SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan
untuk memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan
kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang
berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan.
Dari defenisi-definisi tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa SIG
terdiri atas beberapa subsistem yaitu: data input, data output, data
management, data manipulasi dan analysis (Prahasta, 2005).
Komponen
Sistem Informasi Geografi
- Perangkat
keras. Perangkat keras yang sering digunakan antara adalah Digitizer,
scanner,Central Procesing Unit (CPU), mouse , printer, plotter
- Perangkat
lunak (Arc View, Idrisi, ARC/INFO,ILWIS, MapInfo dan lain lain). Data dan
informasi geografi Data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak
langsung dengan cara meng import-nya dari perangkat-perangkat lunak SIG
yang lain maupun secara langsung dengan cara menjitasi data spasial dari
peta dan memasukan data atributnya dari table-tabel dan laporan dengan
menggunakan keyboard
Pengguna
(user), Teknologi GIS tidaklah bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem
dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi nyata Suatu
proyek SIG akan berhasil jika di manage dengan baik dan dikerjakan oleh
orang-orang yang memiliki keakhlian yang tepat pada semua tingkatan.
Fungsi SIG
Adapun
fungsi -fungsi dasar dalam SIG adalah sebagai berikut :
- Akuisisi
data dan proses awal meliputi: digitasi, editing, pembangunan topologi,
konversi format data, pemberian atribut dll.
- Pengelolaan
database meliputi : pengarsipan data, permodelan bertingkat, pemodelan
jaringan pencarian atribut dll.
- Pengukuran
keruangan dan analisis meliputi : operasi pengukuran, analisis daerah
penyanggga, overlay, dll.
- Penayangan
grafis dan visualisasai meliputi : transformasi skala, generalisasi, peta
topografi, peta statistic, tampilan perspektif.
Aplikasi dan Pemanfaatan SIG
Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam
mendapatkan data-data yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu
lokasi atau obyek. Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari
data spasial dan data atribut dalam bentuk digital. Sistem ini merelasikan data
spasial (lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para penggunanya
dapat membuat peta dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara. SIG
merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data
dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam
bentuk peta cetak, table, atau dalam bentuk konvensional lainya yang akhirnya
akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan (Barus dan
Wiradisastra, 2000 dalam As Syakur 2007).
Sistem Informasi Geografis sebagai suatu sistem yang berbasis komputer dan
memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografis, yaitu
penyimpanan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali),
manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output).
Hasil akhirnya dapat dijadikan acuan untuk pengambilan keputusan. SIG bisa
menjadi alat yang sangat penting pada pengambilan keputusan untuk pembangunan
berkelanjutan. Karena SIG memberikan informasi pada pengambil keputusan untuk
analiss dan penerapan database keruangan.